Minggu, 07 Desember 2008

Metode Inquiry

“Inquiry” secara harfiah adalah penyelidikan. Carin dan Sund (1975) mengemukakan bahwa Inquiry adalah the process og investigating a problem. Adapun Piaget mengemukakan bahwa metode Inquiry merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang diemukannya dengan yang ditemukan peserta didik lain.
Metode Inquiry merupakan metode penyelidikan yang melibatkan proses mental dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena alam.
b. Merumuskan masalah yang ditemukan.
c. Merumuskan hipotesis.
d. Merancang dan melakukan eksperimen.
e. Mengumpulkan dan menganalisis data.
f. Menarik kesimpulan mengembangkan sikap ilmiah, yakni: objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, berkemauan, dan tanggung jawab.

Sund dan Trowbrige (1973) mengemukakan tiga macam metode Inquiry:
a. Inquiry terpimpin (Guide Inquiry), peserta didik memperoleh pedoman sesuai dengan yang dibutuhkan.
b. Inquiry bebas (free inquiry), pada Inquiry bebas peserta didik melakukan penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuan.
c. Inquiry bebas yang dimodifikasi (modified free Inquiry), pada Inquiry ini guru memberikan permasalahan atau problem dan kemudian peserta didik diminta untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian.

Tidak ada komentar: